Berprofesi sebagai seorang pengusaha ternyata tak selamanya mendatangkan kesuksesan. Tidak sedikit pelaku usaha di sekitar kita yang akhirnya harus gigit jari menelan kerugian cukup besar, akibat kesalahan yang mereka jalankan. Kira-kira, kesalahan seperti apa yang sering dilakukan para pelaku usaha?
Berikut kami informasikan kepada para pembaca mengenai 5 kesalahan yang menghambat perkembangan UKM.
1. Mengiyakan semua tawaran bisnis
Banyak pelaku UKM yang harus menelan kerugian cukup besar, karena mereka salah mengambil keputusan. Salah satunya saja seperti kesalahan mengiyakan semua tawaran bisnis yang datang kepada mereka. Dengan tenaga kerja, waktu, dan kapasitas produksi yang masih terbatas, ada baiknya bila Anda membedakan peluang yang potensial dan peluang yang hanya membuang waktu dan tenaga Anda. Bila tawaran tersebut kurang menguntungkan, ada baiknya bila Anda menolaknya dengan cara yang baik. Sedangkan untuk mengatasi kapasitas produksi yang masih terbatas, ada baiknya bila Anda memberikan batas waktu pada konsumen dan memperhatikanquality control dengan baik.
Banyak pelaku UKM yang harus menelan kerugian cukup besar, karena mereka salah mengambil keputusan. Salah satunya saja seperti kesalahan mengiyakan semua tawaran bisnis yang datang kepada mereka. Dengan tenaga kerja, waktu, dan kapasitas produksi yang masih terbatas, ada baiknya bila Anda membedakan peluang yang potensial dan peluang yang hanya membuang waktu dan tenaga Anda. Bila tawaran tersebut kurang menguntungkan, ada baiknya bila Anda menolaknya dengan cara yang baik. Sedangkan untuk mengatasi kapasitas produksi yang masih terbatas, ada baiknya bila Anda memberikan batas waktu pada konsumen dan memperhatikanquality control dengan baik.
2. Mengesampingkan teknologi baru
Dari sekian juta pelaku UKM yang ada di Indonesia, belum ada setengahnya yang memanfaatkan perkembangan teknologi baru. Baik itu dari segi pemasaran maupun dari segi aktivitas produksi. Contoh sederhana bisa kita lihat dari kurangnya pengetahuan dan skill pelaku UKM dalam menerapkan strategi pemasaran via internet, ataupun bisa juga kita amati dari kebiasaan pelaku UKM yang masih mempertahankan proses produksi secara tradisional, sehingga belum memanfaatkan mesin tepat guna untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Dari sekian juta pelaku UKM yang ada di Indonesia, belum ada setengahnya yang memanfaatkan perkembangan teknologi baru. Baik itu dari segi pemasaran maupun dari segi aktivitas produksi. Contoh sederhana bisa kita lihat dari kurangnya pengetahuan dan skill pelaku UKM dalam menerapkan strategi pemasaran via internet, ataupun bisa juga kita amati dari kebiasaan pelaku UKM yang masih mempertahankan proses produksi secara tradisional, sehingga belum memanfaatkan mesin tepat guna untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
3. Belum berani berinovasi
Mekipun saat ini banyak pelaku UKM yang bisa mendatangkan untung besar dari bisnis yang mereka jalankan, namun jika diamati sebenarnya perkembangan bisnisnya masih belum optimal. Sebagian besar pelaku UKM belum berani berinovasi, sehingga kegiatan bisnisnya dan hasil produksi yang didapatkan tidak mengalami perubahan yang berarti. Kondisi inilah yang membuat daya saing produk UKM di Indonesia belum begitu kuat di pasar global.
Mekipun saat ini banyak pelaku UKM yang bisa mendatangkan untung besar dari bisnis yang mereka jalankan, namun jika diamati sebenarnya perkembangan bisnisnya masih belum optimal. Sebagian besar pelaku UKM belum berani berinovasi, sehingga kegiatan bisnisnya dan hasil produksi yang didapatkan tidak mengalami perubahan yang berarti. Kondisi inilah yang membuat daya saing produk UKM di Indonesia belum begitu kuat di pasar global.
4. Melakukan semuanya sendiri
Para pelaku UKM cenderung ingin mengendalikan bisnisnya secara penuh, karena mereka berpedoman bahwa tidak ada yang lebih baik dari dirinya sendiri. Padahal, jika ingin mengembangkan sebuah perusahaan, Anda harus mendelegasikan beberapa pekerjaan ke orang lain. Hal ini penting agar Anda bisa fokus pada target besar yang harus dicapai oleh perusahaan.
Para pelaku UKM cenderung ingin mengendalikan bisnisnya secara penuh, karena mereka berpedoman bahwa tidak ada yang lebih baik dari dirinya sendiri. Padahal, jika ingin mengembangkan sebuah perusahaan, Anda harus mendelegasikan beberapa pekerjaan ke orang lain. Hal ini penting agar Anda bisa fokus pada target besar yang harus dicapai oleh perusahaan.
5. Kelima, tak mau belajar
Bagi sebagian besar pelaku UKM, prinsip hidup mereka adalah yang terpenting bisnisnya bisa tetap berjalan. Dengan pedoman tersebut, banyak pelaku UKM yang hanya fokus memikirkan aktivitas produksi dan melupakan pentingnya pemasaran serta mengesampingkan cara untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya dalam mengelola usaha. Padahal, untuk bisa memenangkan persaingan pasar, setiap pelaku UKM dituntut agar bisa memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang mendukung perkembangan bisnisnya.
Bagi sebagian besar pelaku UKM, prinsip hidup mereka adalah yang terpenting bisnisnya bisa tetap berjalan. Dengan pedoman tersebut, banyak pelaku UKM yang hanya fokus memikirkan aktivitas produksi dan melupakan pentingnya pemasaran serta mengesampingkan cara untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuannya dalam mengelola usaha. Padahal, untuk bisa memenangkan persaingan pasar, setiap pelaku UKM dituntut agar bisa memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang mendukung perkembangan bisnisnya.
Nah, setelah membahas tips bisnis yang mengangkat lima kesalahan yang sering dilakukan para pelaku UKM, semoga kedepannya para pemula maupun pelaku usaha bisa menjalankan roda bisnisnya dengan tepat dan mendatangkan keuntungan yang maksimal setiap bulannya. Maju terus UKM Indonesia dan salam sukses!
SUMBER : http://bisnisukm.com/5-kesalahan-yang-menghambat-perkembangan-ukm.html
Comments
Post a Comment